LIVO, JAKARTA – Setiap orang memiliki kondisi finansial yang berbeda.
Ada yang bergaji kecil namun tanpa tanggungan, ada pula yang berpenghasilan besar tetapi memiliki banyak beban biaya.
Terkait hal ini, Alivio Junio, Founder KSV Investing, menegaskan siapa pun tetap bisa menyisihkan gaji untuk menabung, termasuk generasi sandwich sekalipun.
Generasi sandwich adalah istilah untuk mereka yang menanggung biaya hidup orang tua sekaligus anak dalam waktu bersamaan.
“Kalau gaji dirasa cukup, tidak minus, berarti masih bisa ditabungkan, bahkan pas-pasan sekalipun,” kata Alivio di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
1. Hitung Kebutuhan Pokok dengan Cermat
Alivio memberi contoh seseorang dengan gaji Rp4 juta per bulan atau di bawah UMR Jakarta.
Jika sehari harus menanggung biaya makan keluarga Rp50 ribu, maka sebulan totalnya Rp1,5 juta.
“Dari Rp4 juta dikurangi biaya makan, sisa Rp2,5 juta bisa dialokasikan untuk kebutuhan lainnya,” ungkapnya.
Kebutuhan lain mencakup listrik, air, pulsa, hingga biaya kontrakan.
Jika jumlahnya mencapai Rp2,5 juta, artinya tak ada sisa uang. Dalam kondisi ini, penting mencari penghasilan tambahan atau side job.
Namun, jika kebutuhan lain hanya Rp1,5 juta, masih ada sisa Rp1 juta yang bisa digunakan untuk biaya harian seperti bensin dan nongkrong.
2. Terapkan Frugal Living
Meski ada sisa, Alivio menekankan pentingnya hidup hemat atau frugal living.
Gaya hidup ini berarti memprioritaskan kebutuhan, menghindari pemborosan, serta memaksimalkan setiap pengeluaran.
“Nggak masalah dibilang pelit karena menerapkan frugal living. Orang lain nggak tahu kondisi kita, dan kita juga nggak perlu banyak menjelaskan,” ujarnya.
Dengan sisa Rp1 juta per bulan, maka per hari hanya boleh mengeluarkan sekitar Rp33 ribu, yang bisa dibagi untuk:
– Bensin: Rp13.000
– Pegangan hidup: Rp15.000
– Tabungan: Rp5.000
Jika konsisten, tabungan bulanan bisa mencapai Rp150 ribu.
3. Target Dana Darurat 3 Bulan Gaji
Alivio menyarankan agar tabungan dikumpulkan hingga mencapai minimal tiga kali gaji bulanan, yakni Rp12 juta untuk yang bergaji Rp4 juta.
Setelah tercapai, setidaknya 50% dana dapat ditempatkan di reksa dana pasar uang untuk mengurangi risiko inflasi.
Selanjutnya, alokasi tabungan kecil harian bisa dialihkan ke investasi.
Namun, investasi tetap membutuhkan pengetahuan dan analisis.
“Kalau modal kecil, pilih investasi dengan risiko tinggi untuk peluang keuntungan lebih besar. Bisa di saham atau crypto, tapi jangan asal gambling. Harus dipelajari dulu,” jelasnya.
Ia menekankan aturan dasar dalam investasi: tidak boleh rugi.
“Bukan berarti main risiko tinggi itu uang siap hilang. Uang adalah uang, dan harus dikelola dengan bijak,” pungkas Alivio.
Tinggalkan Balasan